May 27, 2008

The Gift And The Card

Hal membingungkan peringkat kesekian di dunia mungkin adalah nyari kado. Apalagi nyari kadonya buat orang yang nggak biasa. Kalau nggak dipersiapin dari jauh-jauh hari, bisa-bisa akan berujung pada sakit pundak, kaki capek, dan kepanikan luar biasa. Dan itu terjadi kemarin.

Kemarin, gw dibingungin sama salah satu temen baik gw yang sangat jarang bisa ditemui, jadi rada kaya ketemu artis gitu pas gw punya kesempatan kayak kemarin ketemu dia.huahahauhauhauhua. Si Jack, temen saya yang kayak artisnya marketing ini lagi bingung cari kado buat temennya dia. Kalian yang teman-temannya si Jack juga pasti udah bisa ngira siapa...hyahya. Anyway, akhirnya gw ama dia pergi cari tuh kado, dan kita berdua sama-sama stuck nggak ngerti mau beliin apa. Masalahnya nih Jackson pas gw tanyain yang ultah sukaannya apa, hobinya apa, apanya apa juga nggak ngerti. He has no idea. Kalau dianya aja no idea, gimana saya coba?? Dari bingung mau nyari kado apaan, akhirnya gw mutusin buat nyari yang pasti bakal ada kalo dia nantinya ngasih kadonya, kartu ucapannya. hahaha.
So kita pergi ke TGA, dan gw sempet bingung ini tempat kartu ucapannya dimana. Ternyata tempat kartu ucapannya ada di pojokan gitu, keliatan nggak teratur (swt.), dan kok kayaknya nggak bakal ada yang bagus. TAPI! setelah gw deketin, perkiraan gw salah. Itu kartu yang ada disana, yang nggak beraturan, nggak rapi, yang gw kira kartunya yah bakal gitu-gitu aja ternyata tidak gitu-gitu ajah. Kata-kata di kartunya itu bagus-bagus..huhuhu.Rasanya pas itu gw pengen beli buat diri gw sendiri. Jadi gw asal comot aja yang mana yang bagus. Maksud awalnya sih biar si Jack bisa milih gitu kata-katanya yang mana yang paling dia suka. Tapi ternyata semuanya bagus, dia dan gw nggak tega milih, akhirnya kita borong aja 5 kartu, sebagai simbol seberapa lama sejarahnya dia ama yang ultah. Aduh, ribet banget ngomongnya. fufufu

Gw ama si Jack kemudian puter-puter mal (mal 2 -> mal 1 -> mal 2 lagi.) dan tetep ngak bisa nemuin kado yang cocok. Akhirnya kita desperate, makan, dan disitu juga Jack mulai nulis kartunya. Each of one card refers to one different situation and one spesific memory in their history. Aww..so sweet.

Akhirnya setelah Jack selesai nulis satu-satu tuh kartu sampai gw ngantuk saking lamanya nunggu dia nulis, kita keluar mall buat mem-packaging kartu-kartu itu plus bellin cake-nya.

Nah, karena jalanan di luar sana macet, dan waktunya mepet, dan karena tempat mempackaging itu mayan jauh, akhirnya kita lebih mirip ikut lomba rally pake mobil ketimbang orang lagi mau beli cake ultah. Habis stop buat beli cake (cepet-cepetan), kita lalu stop buat beli lilinnya (juga cepet-cepetan), habis itu kita ke Gallery Bunga (ngeributin mbaknya supaya cepet), terus pulang (Jackson ngebut kayak orang gila, gw jadi panik bukan main di dalem mobil). Terima kasih banyak Jackson. Remember, safety first.

Those letters look sooo beautiful.
Menurut gw dan bagi gw, dan seperti kata orang-orang, jangan melihat kado dari nilai materinya, tapi lihatlah dari nilai niat dan ketulusan yang memberi. Nyari kado yang bener-bener nyari memang susah. Kita harus nyari yang terbaik, yang kira-kira dia suka..belum yang sesuai budget..belum lagi kalau itu kado urunan orang banyak tambah buat ribet.
But here's the thing. Kado itu bisa dicari dan dibeli. Kado itu bisa diukur dengan uang. And somehow, at the end it won't worth something. Kita bisa terima kado kapanpun, di segala occasion tiap tahunnya. Or even worse, I can buy that gift myself. But only one thing I can't buy even in one single store in this whole world is the words that you write in the card. Segala sesuatu yang kita tulis di dalam kartu itu adalah ungkapan hati yang mungkin tidak pernah bisa kita ungkapkan secara langsung. Yang kayak ditulis Jackson kemarin, yang saking panjangnya sampai gw jadi ngantuk sendiri.hauhauha.
Kata-kata itu lebih berharga dan mahal harganya daripada kado yang saat itu kita terima, apalagi ketika kata-kata itu dituliskan dengan sepenuh hati penulisnya. =)

May 22, 2008

Time

The importance of things can be measured by how much time we are wiling to invest in them. The more time you give to something, the more you reveal its importance and value to you. If you want to know a person's priorities, just look at how they use their time.
Time is your most precious gift because you only have a set amount of it. you can make more money, but you can't make time. When you give someone your time, you are giving them a portion of your life that you'll never get back. Your time is your life. That is why the greatest gift you can give someone is you time.
Relationships take time and effort, and the best way to spell love is TIME.
The essence of love is not what we think or do or provide for others, but how much we give of ourselves. Men, in particular, often don't understand this. Many have said to me, " I don't understand my wife and kids. I provide everything they need. What more could they want?" They want you! Your eyes, our ears, you time, your atention, your presence, your focus -- your time.
Nothing can take the place of that.
The most desired gift of love is not diamonds or roses or chocolate. It is focused attention. Love concentrates so intently in another that you forget yourself at that moment. Whenever you give your time, you are making a sacrifice and sacrifice is the essence of love.
The best use of life is love The best expression of love is time. The best time to love is now.
Taken from The Purpose Driven Life by Rick Warren
untuk sisa kata-katanya silahkan beli bukunya sendiri di toko buku terdekat di kota anda. ehehe

May 21, 2008

Ta'ayush Itu Apa Ya????

Apakah Ta'ayush itu? Itulah pertanyaan terbesar gw sepanjang hari ini. Dan itu juga yang buat gw panik setengah mati hari ini. Beberapa hari yang lalu gw dikasih tugas ama kelompok gw buat ngebaca satu artikel lalu menghubungkannya dengan komunikasi lintas budaya. OK, gampang. Itu yang ada di pikiran gw waktu itu. Apa susahnya tinggal baca terus dikarang-karang banyak (nggak sedikit) terus dihubung-hubungin ama komunikasi lintas budaya. Tapi habis gw baca tuh artikel, gw rasanya pengen disambar geledek aja. Nggak ngerti sama sekali gw ama artikelnya. Ta'ayush tuh apaan...Udah kayak gitu banyak kosakata tingkat tinggi disini. Gw jadi makin bingung ini penulis benernya mau ngomong apa to kok mbulet banget begini. Jadi disinilah gw berusaha mengerti dan masih bingung, makanya saya pindah dari Word ke Blog.huahauhauhauhauhauauua
Anyway, dari beberapa minggu yang lalu gw jadi punya kebiasaan baru. Menghitung hari alias countdown. Menghitung harinya buat menghitung berapa hari lagi bakal libur. hauhauhau..Masih ada 2 minggu lagi terus habis itu gw bakal UAS. tapi selama dua minggu itu juga gw akan mati, karena Ibu Marketing minta saya bekerja keras lagi telpun-telpun ke Jakarta buat bikin janji. Akh..my days will be over soon.
Apalagi nanti pas libur gw masih harus ngambil semester pendek, terus habis libur gw harus magang terus kolokium. Akh...Ukh...aarrgh...>.<
Anwyay lagi, beberapa hari yang lalu di TV, di koran, di mana-mana, mulai muncul banyak berita soal kematian si aktor plus politkus ganteng Sophan Sophiaan (bener ndak ya tulisannya? Maap de kalo salah). Pas pertama kali gw denger berita dia meninggal gara-gara kecelakaan pas konvoi motor gede se Jawa, gw sama mama gw pada bengong nggak percaya. Masalahnya baru beberapa hari yang lalu waktu itu rombongan motor berisik itu mampir ke Surabaya dan waktu itu gw nggak ngerti kalo ada Sophan Sophiaan disitu. Ternyata dia bahkan ketuanya. Wew.
Gw masih bengong karena selama ini dia itu nggak pernah ada kabar sakit apa-apa (setau gw sih, gw jarang liat infotaimnent yang tidak mendidik di TV). Lagipula di Indo, dia terkenal banget karena keharmonisannya dia sama istrinya. Dia itu sweet banget sama istrinya lo padahal.huhuhu..kenafa nasibnya dia kok setragis itu. Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba meninggal mendadak.
Gw jadi mikir waktu itu, betapa terbatasnya dan tidak berkuasanya kita atas hidup kita sendiri. Ada kuasa yang lebih besar daripada kita yang menentukan hidup dan matinya kita manusia. Ada Tuhan, yang menjadi pemegang keputusan akan segala sesuatunya di dunia. Dan segala sesuatu ada waktunya. Dan kalau sudah begitu, manusia akan belajar banyak akan arti ikhlas. Yang perlu disadari oleh manusia adalah kita nggak pernah tau kapan waktu kita akan berakhir, atau kapan kita terakhir bisa bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi. Mungkin ini saatnya manusia mensyukuri tiap detik dan tiap waktu yang dia punya untuk dibagi bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi, selama mereka bisa. Bukan hanya busy wasting their time and pretend like they gonna have a long live life forever.
Anyway way way, gw nggak bisa mikir. Gw masih kepikiran Ta'ayush. Ooo somebody helep...T.T
Word gw masih blank sama sekali ini nggak ada isinya. huhuuhuhu
Your time is the best gift you can give to someone.

May 17, 2008

The Great Aslan

Gw baru aja fulang dari nonton The Chronicles of Narnia Prince Caspian. And the film is soooooooo great. Awesome. huhuhu..pengen nangis saking bagusnya tuh film. Benernya film nya bagus-bagus standar. Ya kayak film perang and adventure plus fantasinya gitu. Tapi yang membuat semuanya jadi top adalah si Aslan, si singa keren itu. Dan sejak Aslan dalam film The Chronicles of Narnia adalah representatif figur Jesus dalam dunia fantasi, itu yang membuat gw hampir teriak pas si Aslan muncul pada saat keadaan lagi genting-gentingnya. Gw hampir pengen kayak Lucy yang langsung meluk Aslan.hauhauhauhauahuahua
Gw tau mungkin itu rada berlebihan. Tapi sepanjang film tadi, setiap scene yang ada bener-bener ngingetin gw ama dunia Kristen dan kisah-kisah didalamnya. Kayak Lucy, pas dia ngerasa dia ngeliat Aslan waktu mereka stuck di satu jurang. Lucy ngerasa dia melihat Aslan padahal yang lainnya enggak. Sepanjang film, selalu Lucy yang selalu pengen ketemu Aslan, selalu pengen ketemu lagi sama Aslan. Lucy has faith in Aslan, which is also refers to Jesus. Begitu juga pas Lucy udah ketemu sama Aslan. waktu Lucy tanya kenapa Aslan nggak muncul-muncul, Aslan malah bilang kenapa Lucy sempet berhenti nyari dia..which is refers, for me, to why sometimes at some point we stop looking for God..for Jesus in the time we need help.
Honestly, I never have such a real figure to picture Jesus. I mean, Jesus is invicible. we can't see Him. Still I believe in Him even He is invicible. But through this film I become more completely see, more completely believe a better real figure of Jesus. Through Aslan character, His wise, compassionate, magical authority, mysterious and beloved guide to the human children who visit; guardian and saviour of Narnia; and ultimately revealed as its creator and destroyer.
Oh God...beberapa entry blog gw kayaknya lagi penuh ama nuansa religius. But I don't care lah. I am enjoying this moments, the moments I getting close to God.
I found only peace there. Nothing else.
The Chronicles of Narnia Prince Caspian OST: The Call by Regina Spektor

Being Like Noah

Hi all! hahahaha…akhirnya saya online juga setelah beberapa hari nggak menyentuh internet sama sekali. Pusing deh rasanya ngadepin urusan kuliah. Pengen libuuurrr…huhuhuhuhu. Pengen ke Bali lagi. Pengen kemana aja deh yang penting nggak di Surabaya. ahakahak
By the way, masih inget buku The Purpose Driven Life yang dulu gw pernah bilang bertekad akan membacanya? Itu buku, menurut penulisnya, lebih baik kalau kita baca satu hari satu bab untuk kemudian direnungkan dan sebagainya lah. Buat gw sekilas itu gampang banget. Apa susahnya baca satu bab sehari kemudian dilanjutin lagi besoknya se bab berikutnya. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Baru sampe 14 bab dari total 40 bab yang ada, gw udah bolong-bolong bacanya. hauhauhauhau. Hal itu tidak lepas dari bahasanya bapak Rick Warren yang semakin lama susah banget untuk dimengerti. Bahasa inggrisnya tambah super mbulet. Belum lagi masalah implementasinya. Buat gw, nggak ada gunanya baca buku itu kalau kita nggak bisa melakukannya dalam kehidupan. Buku itu dibuat supaya kita bisa tahu tujuan kita ada di dunia and it requires changes. Ada beberapa hal atau pandangan kita tentang hidup yang perlu diubah. dan kalau kita tidak bisa atau mau mengubahnya, maka sia-sia lah kita baca itu buku. fufufu
Tapi di lain sisi, buku itu banyak mengubah cara pandang hidup gw dan bagaimana gw menjalani hidup. Once again, I don’t mean to preach, I just want to share. And hopefully, by sharing this little experience, it will change the way you think. Hopefully in a better way. =)
Secara garis besar, ada banyak hal dalam buku itu yang membantu gw untuk mengubah cara berpikir gw, which is it lead me to change the way I see this life. (bagi yang ga suka baca, dengan baik hati saya persembahkan ringkasan dari buku itu.huahauhau)
Rick Warren bilang: life is a test, life is a trust, and a temporary assignment.
Kita akan selalu di tes. Kita di tes melalui masalah yang kita hadapi, sakit yang kita alami, jawaban doa yang nggak terjawab, konflik, bahkan ketika kita bukain pintu untuk orang lain, dan hal-hal kecil yang ga pernah kita sadari sebelumnya.
Hidup adalah juga sebuah kepercayaan. Semua yang sudah kita punya, adalah pemberian Tuhan yang harus kita jaga, termasuk soal keuangan atau harta yang kita punya.
Life is a temporary assignment. Dalam agama Kristen, hidup ini bukanlah tujuan akhir. Bagi sebagian orang, kematian itu adalah final. Tapi bagi orang Kristen, paling tidak bagi Rick Warren, hidup itu cuma bersifat sementara. At death you won’t leave home – you’ll go home. And at the real home, you belong in there for ever.
And so on. Ada banyak hal dari buku ini yang banyak-banyak mengubah cara pandang hidup gw. Dari buku ini gw belajar untuk surrender and obey Him. Somehow, I just want to be like Noah. (Yang nggak ngerti Noah, itu Nabi Nuh yah teman-teman.huahauhauau…) Nuh nggak pernah protes atau bahkan tanya sama Tuhan waktu Tuhan menyuruh dia untuk buat perahu dengan spesifikasi tertentu dan sebagainya. Dia bahkan nggak pernah lihat hujan sebelumnya. Secara manusiawi, kita pasti bakal tanya ke Tuhan buat apa, toh manusia pas zaman itu nggak pernah ngerasain yang namanya hujan. But instead of asking or wondering why, he just obey what God has said to him. Really, I just want to be like Noah. I just want to say yes instead of no to every word that He said. I believe that my wisest moments will be those when I say yes to God.
Dari situ, gw jadi ngerti lebih baik lagi tujuan gw ke gereja tiap minggunya. Bukan buat cuman memenuhi kewajiban semata, bukan buat ketemu temen-temen gw, tapi untuk ketemu Tuhan. Gw bukan orang yang sok Kristen dan sebagainya. I just simply want to worship and praise Him, say thank you everyday of my life for His kindness, surrender, obey, and learn to be a better person. He transformed me, he is now still transforming me. I am sure He will always transforming me.
And at the end, I can see clearly what is my purpose here on earth.
To pleases Him and be forever thankful.

May 11, 2008

Changes

Oh tidaaakk.. Gw seharusnya masih harus in-progress ngebuat proposal and the blah tapi malah nyasar kesini, once again. haha
Hari sabtu kemarin, gw ketemu ama Devi, teman SD saya, yang juga teman SMP-SMA saya, dan juga temannya Fenny di Teknik Industri. Kesimpulannya, Devi adalah teman semua orang.fufufufu. Pertama kita ngobrolin gosip. Sapa gimana sama siapa, apa gimana sama apa, dan sebagainya. Terus kita ngobrolin semester depan kita mau ngapain. Biasa, karena kita ini udah mahasiswa tingkat lumayan atas, jadi omongannya ya seputar rencana magang ma skripsi. Intinya, kita semua sudah mulai panik gimana caranya bisa lulus tapi tidak dengan jalan sulit dan tidak dipersulit. Devi sama anak-anak TI lainnya berencana buat lulus dalam 3.5 tahun. Gw juga gitu, cuman gara-gara si Nita yang melakukan kesalahan bodoh nomer wahid sejagad raya, gw jadi nggak bisa 3.5 tahun. Terima kasih banyak ya teman. Tapi waktu itu gw langsung mikir, Devi sama yang lainnya terus gw juga awalnya punya rencana lulus 3.5 tahun gitu, emang kita mau ngapain habis lulus? Lain mungkin ceritanya ama Vipe. Dia udah tau kemana dia ingin pergi, apa yang ingin dia lakukan setelah lulus. She has something worth to do in her future life. Habis gw tanya gitu, si Devi jadi bingung sendiri juga.
Dari situ gw jadi banyak mikir. Hidup ini penuh sama yang namanya perubahan. Dulu pas lulus SD, kita jadi semangat masuk SMP. Keliatannya kayak udah gede gitu. Perubahan itu menyenangkan kita. Pas lulus SMP dan lanjut ke SMA, kita jadi semakin excited. Kita udah dewasa. Perubahan itu juga masih nyenengin kita. Pas lulus SMA dan lanjut ke uni, kita masih yakin jalan yang kita ambil. Meskipun kita mulai udah dibingungin jurusan mana atau uni yang mana yang mau dipilih. But it still not a big one. Tapi kalau udah ngejalanin uni dan udah mulai udah diujung tanduk begini, kita..paling nggak gw, jadi mikir. Gw mau ngapain, atau gw mau kemana habis dari uni. Dulu dari TK sampai SMA, udah jelas step yang bakal kita ambil, tinggal tentuin aja mau sekolah dimana atau jurusan apa. Habis dari uni, pilihan jalan yang kita pilih lebarnya udah kayak jalan tol. And we must carefully pick the path we choose. Mungkin itu gunanya impian, cita-cita. Mungkin setelah kita lulus dari uni, itu adalah saat yang tepat buat kita buat sepenuhnya merealisasikan impian kita. Masalahnya cuman satu, kita punya nggak impian itu. Atau kita cuman ngikutin kemana arah air mengalir dan nggak berusaha untuk melawan demi mencapai apa yang kita inginkan. Mungkin itu bedanya antara the purpose driven life dengan no purpose driven life. Of course, the choice is in our own hand.
Dari situ juga gw jadi sadar, perubahan itu selalu terjadi. Bahkan, menurut buku yang dikasih sama seseorang ke saya, life is a change itself. Hidup itu berarti perubahan. Sayangnya, kadang kita belum siap untuk berubah atau menghadapi perubahan. Begitu juga gw. There is one thing, which is really make me not ready yet to take a step. to face the changes. too much considerations, too many people to consider. For this moment, I am afraid of many things from that one thing, but mostly I am afraid of changes itself. But I know someday I run out the time and sooner or later, I have to be ready. Or choose.
Dan karena isi buku tentang "Change" itu dikit banget kata-katanya (with all due respect, I love that book dru.huahau), I will write it down here, and I hope this words will bring something good about life-changes for you.
CHANGE by Susan Squellat Florence
Our lives don't always turn out the way we planned. In fact, they almost never do. In work, our relationship, and expectations of how things "should " be..there are changes.
We are afraid of change, but it happens anyway. we don't seek out times of changes but they happen anyway. we want to see, know, and understand what is happening to us. We think we can control our lives. But ultimately, we can't.
When we can accept that life is full of changes and the unknowing times they bring, we move beyond our fear. We will be able to begin new journeys of hope and openness to what life brings.
We grow with change. Times of change help us discver within ourselves a profound strength. we challange ourselves to become deeper as we learn to live with uncertainty. We become more whole.
Times of change shift our life focus. We will begin to see things as they really are. By being open to new possibilities, we will see more than we ever saw before. We will see too, what is the most important to us and what brings meaning to our lives:
Changes is a place of seeing beyond the life you planned into new possibilities of what life can be.
Change is a way of growing beyond the person you thought you were into the deeper, stronger person you will become.
Change is a time of learning the safe place where "you know" and entering the strange place where "you don't know".
Do not be afraid of change.
Remember the most beautiful times of day are times of change.
With change come the seeds of new life.
The dry desert landscpae can burst into bloom after the thunderstorm.
The dark forest destroyed by summer fires, will grow again. New trees and wildflowers will flourish in sunlight that was never there before.
Like the seasons, our lives are always turning.
If life's own mysterious timing can bring a rose to the fulfillness of beauty from the bare winter stem..think what it can do with your life.
You will believe in your own new beginning.
You will understand that life is not only full of change, life is a change.

May 9, 2008

>.<

Maap beribu-ribu maap kepada Nyek dan Jie:
COMMENT-NYA NGGAK SENGAJA KE REJEEECCTTT!!!!!!!!!!
huhuhuhuhuhuhu
apa daya maunya accept, tapi malah ke reject.uhuhuhuhu
kalau kalian berhati mulia dan pemaaf, tolong dikasih lagi yak commentnya. I promise I will attentionfully read and carefully click the right button.hauhauhauhauhauahu
maaaaapppp >.<
replies:
to Jie: janji ikutan lombanya ComPar dulu baru aku mau roadshow ke Ciput.hyahya
to Nyek: orang bercanda di buat serius. nggak seru de km.hu

May 6, 2008

Hibernate

Kemarin malem, gw mecahin rekor lagi. Setelah kapan hari gw mecahin rekor pulang termalam, kemarin malem gw mecahin rekor tidur terlama. Total gw tidur kurang lebih 13 jam mulai dari setengah 8 malem hari Senin sampai setengah 9 pagi hari selasanya. huahuahauhau..Ini semua bukan gara-gara gw hobi tidur atau yang lainnya. Tapi ini gara-gara hari Senin kemarin dari pagi sampai sore gw ada roadshow buat promosiin Communication Parade ke kampus-kampus. Start teng jam 12 siang kita berangkat ber- 2 kloter kalo nggak salah, gw Lili Bebe Ucup Erin Sanli berangkat ke UPN, Ubaya, ama UNESA. Tahun lalu, gw juga ikutan roadshow ke UPN ama Ubaya tapi nggak pernah ke UNESA. Tahun lalu pas ke UPN, gw cuman berdua ama Lili plus ditemenin anak transakom satu biji. Dan waktu itu, anak-anak UPN pada UTS. Jadi mereka semua lagi ngerrombol, duduk-duduk sambil belajar di sepanjang lantai lorong kelas. Gw ama Lili jadi ngerasa kayak di hutan rimba gitu..ada singa, ada macan...huahauhua. Maksudnya keliatan banget kalo kita bukan anak UPN. Jadi mereka pada ngeliatin dan kita berdua bener-bener gimana gitu. Ternyata, di UPN itu kalau lagi waktunya UTS apa UAS, semua kegiatan lab. dan kegiatan organisasi mahasiswa mereka itu berhenti. Jadi otomatis, kita nggak bisa nemuin ketua HIMA (organisasi mahasiswa)-nya mereka atau anak lab. radio/fotografi-nya mereka. Apalagi pas itu anak-anak UPN pada campur aduk jadi satu di lorong, jadi tambah bingung mesti nyari kemana. Tapi akhirnya, kita berdua nemuin akal. Inovatif, keren, membuat mission ke UPN jadi accomplished. Caranya adalah dengan memasukkan surat kaleng bersama dengan leaflet ComPar ke ruang HIMA UPN. Dan karena pintunya juga kekunci, jadi kita waktu itu masukin surat kaleng-nya lewat jendela. Plung! Masuk deh.
Tahun ini, gw kesana lagi bawa squad sebanyak-banyaknya plus ada si Ucup. Ternyata, anak UPN lagi ujian lagi. Seperti tradisi tahun lalu, kita kirim surat lagi. Cuma tahun ini namanya jadi surat cinta, dan itu si Bebe yang nulis. Ternyata juga, ruang HIMA-nya udah pindah. Dan kali ini nggak ada jendelanya. Nggak ada jendela, pintu-pun jadi. Nggak ada jendela, yah tinggal selipin lewat celah-celah pintu dari bawah. Plung! Masuk lagi deh. hauhauhauahua..=P
Setelah ke UPN, kita ke Ubaya. Udah ada yang pernah ke Ubaya? Yang belum, gw kasih tau deh. Ubaya itu yaaa...gede banget. Huhuhu...Gw pengen nangis rasanya waktu itu. Dari Fakultas satu ke fakultas lain mesti jalan. Lain ama Petra yang jadi satu gedung. Paling ke pisah-pisah jadi 3 gedung. Di Ubaya, ada berapa fakultas, kaliin aja masing-masing satu gedung. Dan itu kita keliling satu-satu nyariin ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)-nya. Udah panas, laper luar biasa, capek, migran, plus gw harus memanggul tas gw yang lumayan berat. Punggung gw langsung sakit sebelah. huhuhu.. Yang paling berkesan pas ke Ubaya adalah pas gw ke gedung fakultas Hukum. Anaknya sangar-sangar bo. Mereka punya ciri khas yang beda dengan anak-anak fakultas lain yang kesannya normal.hehe.. Tapi ternyata penampilan luar mereka nggak sama dengan pribadi orangnya. Meskipun mereka keliatan nakutin gitu, mereka ternyata baik-baik (meski tetep rada "'scary movie'). Mereka malah bantu cariin ketua BEM-nya.
Pitstop ketiga, ke UNESA. Pas ke UNESA, gw udah ga kuat buat turun. Jadi cuman Bebe ma Lili yang turun. Gw ama yang lain udah PW (posisi wuenak) di mobil. Thank God ada AC.hauhauhuahua
Selesai roadshow, gw baru inget kalo kemarin itu hari pengumuman pembimbing Magang. Dan gw emang punya feeling ga enak soal pembimbing gw. Jangan-jangan si C** P****(inget dosen gw yang judes, jahat, nakutin, mbencekno tingkat tinggi? Yah itu dia orangnya. Bukan nama yang sebenarnya. ahakahak) Ternyata, pas gw minta tolong Tansil ngeliatin, gw memang bener kena dia. OMG dragon. Mamfus.
Nerima fakta kayak gitu, seharusnya gw mulai detik itu juga harus siap segala sesuatunya. Prepare proposal, prepare teori, dll. Yang ada...gw malah tidur 13 jam, utak atik blog, plus update entry. Sip. I am soo dead.
Tapi paling nggak gw nggak sendirian. Ada Nita ma Yuni yang nemenin gw mati ntar pas bimbingan ama C** P****.
We are soooo dead. But please pray for us for heaven, not hell. Well, I guess it will be hell with her anyway.

May 4, 2008

Iron Man = Manusia Setrika?

Hari sabtu kemarin bener-bener jadi malem minggu yang paling campur aduk. Mulai dari yang buat gw super dongkol, yang buat gw seneng, sampai ada aja kejadian konyol yang dilakukan teman-teman saya. Yang pertama yang buat gw dongkol adalah gara-gara si Lili yang pengen banget nonton si manusia setrika alias Iron Man. Kenapa Iron Man nyambungnya sampai setrikaan? Gw juga kurang ngerti. Yang jelas (sebelum gw liat tuh film alias prejudgement gw terhadap film itu) gw ngeliat si Iron Man = kostumnya dari besi semua mirip setrika. Setrika kan dari besi juga. Bisa panas lagi.ahakahakahak..(I know, nggak nyambung fuol memang.hahahaha)
Dari Lili ngebet pengen nonton film itu, gw jadi ikutan semangat. Kebetulan di TP ada studio baru yang XXI, yang ngomong-ngomong interior sama atmosphere-nya buat gw buka mulut lebar-lebar. Top abis. Nah gara-gara juga gosip orang-orang bilang kalo pake BCA card limitnya cuman bisa buat pay2 get 2, jadi gw harus berusaha cari dua sampai tiga kartu sekaligus buat ngantriin orang banyak. Totalnya pertama ada 10 orang. Jadi intinya gw harus cari 3 kartu. Nah yang buat gw gondok habis-habisan waktu itu adalah............
Gw udah pusing nyariin kartu, mau bela-belain ke TP siangnya buat ngantri tiket, plus laper, plus ngantuk ehh..yang gw ajak nonton semuanya pada mbuletisasi. Gw mogok ngurusin. Dan pada akhirnya, yang jadi nonton cuman gw, Nyek, Lili, Andy.
Udah settle semua gitu, masalah datang lagi. Kemarin TP lagi rame-ramenya gara-gara ada late night shopping, jadi hampir semua toko di TP buka samapi jam 12 malem. Jadi tuh TP kemarin berubah jadi kayak pasar malem. Udah panas, rame lagi. Pengen teriak aja. Aaaaaaaaaa... Begitu gw sampai di TP, Yuni tiba-tiba telepon gw. Ternyata dia jadi ikut setelah sebelumnya dia bilang batal. Kalo udah kayak gitu, masalahnya kembali ada di BCA card. Pengen teriak lagi deh...Aaaaaaaa....
Pas gw antri, ternyata cuman sisa 2 baris di depan. Sebelum ke TP, gw udah bertekad gw bakal nonton tuh film walaupun gw harus nonton baris terdepan. Kepala sakit, biarin dah. Yang penting ndak sia-sia. hauhauhauhau.. Jadilah gw beli seat dua baris dari depan.
Tiket udah ready, berarti gw tinggal nunggu si Andy ma Lili yang berangkat sendiri. Tiba-tiba Andy telepon gw:
" Dimana san?"
" DI ATM BCA ndy.."
" Aku wes di ATM BCA ini."
"Mana?" sambil kecingak celinguk kiri kanan nyari Andy
" ATM BCA TP 2 lo ndy." gw masih memastikan.
" Apa??" nggak denger dianya.
Gw putus asa, gw serahin tuh telpon ke Nyek
" Km dimana?"
" ATM BCA'e mall."
" Mall?????? Kita di TP!!"
huahauhauhauhauhauhauhauhauahauhauhahauhauhauahuahua..OMG dragon...kita udah ribut-ribut di TP, dianya malah ke mall. Sungguhan dah, nggak ngerti gw kenapa dia sampai nyasar ke mall.
DI TP kemarin gw juga ketemu ama Fenny, Handi, Regen, Eo. Jadi ngumpul-ngumpul lagi deh. That's what I love the most. =)
Masih tentang kosep gw tentang Iron Man = Manusia Setrika, pandangan gw itu berubah 180 derajat pas gw nonton tuh film. Meskipun nonton dalam keadaan miring ke kanan gitu selama 2 jam, tuh film memang bener-bener keeeeeeeeereeeennn. Ternyata manusia setrika-nya keren. huahauhua....=D Dan yang paling gw suka dari Iron Man adalah ini pahlawan bener-bener manusiawi. Nggak kayak superhero lainnya, si Tony Stark ini udah playboy, kayak, pinter, plus rumahnya kereeeenn sekali teman-teman. OMG dragon..fufufufufu
Habis nonton, ternyata udah jam 11 lebih. TP masih terang benderang. Sogo masih kayak pasar.Dan si Lili minta ke Sogo. Jadilah kita berempat ke Sogo habis Yuni ma Budi pamit pulang. Nyek dan Andy ngantri kasir (ngantrinya kayak orang antri sembako), gw ma Lili menjelajahi Sogo. ahakahak. Total gw pulang sampai rumah jam 1 lebih. Telor udah pecah!! Baru kali ini gw pulang semalem itu.
Dan sekarang, inilah gw dengan keteleran tingkat tinggi berusaha bangun padahal masih capek. Sudah ada yang nonton Manusia Setrika? Bagi yang di Surabaya, coba deh nonton di XXI. Pilih seat dua dari depan atau kurang dari itu kayak gw. Jangan yang tengah, yang pinggir aja. Terus rasain pengalaman nonton paling tidak terlupakan kayak gw. hauhauhauhauhauhauahuahauhau
(Orang pintar melakukan yang sebaliknya.hehe). Happy Sunday all!!!!!