Feb 3, 2008

Something Called Toleration

Hari ini gw baru menyadari kalo nama gw, Susan, juga ada dalam Alkitab. Pas ke gereja tadi, si bapak pendeta nyuruh kita buat buka kitab Ester. (yang ngomong-ngomong gw ga bisa ikutan buka karena gw cuman bawa kitab perjanjian baru.hahauhauhua). Jackson, temen gw yang kebetulan bawa Alkitab elektronik di PDA-nya (gaya lu jek..ahakahak), buka tuh kitab Ester. Terus dia nyikut gw, nunjukin ke satu ayat yang ada nama gw disana. Mau tau nama gw disana sebagai apa? Nama sebuah benteng. Benteng Susan....
Sangat tidak elite sekali nama gw di Alkitab. But if we look up on the brighter side, yah...paling nggak nama gw dalam tingkat kengawuran yang tinggi berarti perlindungan bagi orang banyak Dimana banyak orang dapat merasa tentram dan terlindungi jika berada didalamnya.huhauhauhauhua
So I still thank God for it.hehe
Ngomong-ngomong soal gereja dan Kristen, akhir-akhir ini banyak banget masalah yang menyangkut perbedaan agama diantara temen-temen gw. Masih maklum kalo bedanya antara Kristen dengan Bucha misalnya. Tapi ada juga yang bingung gara-gara beda antara Kristen dengan Katholik yang benernya masih satu "saudara" kalo boleh dibilang.
Allow me to speak up, what's my opinion about that religion dead-end for a relationship.
Gw pernah mikir, kenapa bisa sampe ada banyak agama dunia ini. Apa yang membedakan mereka. Suatu saat secara nggak sengaja, gw realize kalo sebenernya kalo kita mau telusuri lebih jauh, ada persamaan-persamaan tertentu antara Kristen, Katholik, bahkan Islam! Gw bukan pembaca rutin Alkitab, tapi paling nggak gw pernah denger sekilas ( masuk sekolah kristen sejak TK tidak mungkin tidak pernah tidak dengar.huahauhauha) kalo Hagar yang melahirkan Ismail ada dalam Alkitab. Sama kayak agama Islam juga mengenal Ismail. (Ooo.. Tuhan dan para pemuka agama, kalo saya ada salah dalam kata-kata tolong dimaapkan. Saya tidak sengaja...huhuhu)
Agama Islam mengenal Nabi Muhammad SAW, sedangkan Kristen menyebutnya Abraham - Bapa orang percaya. Dan kitab suci umat Kristen juga hampir sama dengan umat Katholik. Bahkan dalam bahasa resmi kedua agama itu disebut Kristen Protestan dan Kristen Katholik
See??
Ada persamaan diantara ketiga agama tersebut. Gw ga tau gimana dengan agama-agama lainnya, tapi satu yang gw tau, mereka semua percaya bahwa cuma ada satu Tuhan di seluruh muka bumi dan angkasa raya, Tuhan YME.
Teori gw adalah agama Kristen, Katholik, dan Islam itu masih saling nyambung. Hanya saja cara mereka beribadah dan menyebut Tuhan YME itu yang berbeda. Manusia yang menciptakan bagaimana mereka beribadah. Katholik lebih terasa kusyuk, sedangkan Kristen lebih menggebu-gebu. Islam juga pasti punya cara beribadah mereka sendiri.
Gw belum pernah ngerasain masalah beda agama itu tadi, tapi sejauh ini gw merasa kalo masalah religion, adalah sesuatu yang personal. Sesuatu yang menjadi panggilan hati dan jiwa dari setiap manusia. Gw pernah denger masalah yang menharuskan pasangannya pindah agama. Ya ampun, kalo pindah kepercayaan itu segampang pindah jurusan bis gitu mah nggak akan ada yang namanya mbuletisasi masalah agama.
Gw bukan ahli agama, tapi yang gw tau pasti...apapun kepercayaan kita, kita harus belajar menghormati keputusan kepercayaan orang lain.
Belajar bertoleransi dan menghormati agama masing-masing.
Semua agama tidak ada yang tidak baik. Itu yang menjadi dasar pemikiran gw soal religion.
Ada yang katanya ga suka Kristen, ada juga yang nggak suka Katholik.
Tapi buat orang-orang yang pada nggak suka sama Katholik lah, Kristen lah, apapun lah...
gw cuman bisa ngeliat orang itu sebagai orang yang kurang mendalami ajaran yang dia percayai.
Karena gw yakin dalam tiap agama itu mengajarkan kebaikan, termasuk soal toleransi, saling menhormati. Itu berarti tidak ada kata tidak suka sama agama tertentu.
Karena semua agama itu baik. Hanya saja, mungkin cara mereka beribadah yang berbeda.
Untuk itu toleransi ada. Untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.
So live in peace with everyone.
Kalo dunia ini cuman ada persamaan, mungkin kita bakal hidup dalam kebosanan.
Oya, gw lupa ngomentari soal film Stardust yang lusa lalu gw tonton. Di film itu ada sebuah desa namanya Village Wall alias desa tembok yang menjadi batasan dunia manusia dengan dunia yang aneh bin ajaib kayak peri, penyihir, dll. Semua manusia yang ada di desa itu dilarang melewati tembok itu. dan di perbatasan tembok itu ada sebuah bolongan dan ada seseorang yang khusus jaga supaya penduduk desa Wall tidak keluar dari desa itu.
Yang gw bingung, kalo emang tembok itu dibangun supaya ngga ada orang yang keluar dari desa itu, TERUS KENAPA TEMBOKNYA DIBOLONGIN????
Tinggal tutup aja perbatasan desa itu ama batu-batu yang tinggi, kan beres.
Kalo emang tembok itu jebol gara-gara sesuatu (misal: meteor jatuh..ahak-ahak) , yang tinggal di semen lagi donk! Ngapain pake acara suruh orang udah uzur gitu buat jaga tuh tembok.
Anyway, itu cuman pemikiran sebelum tidur, so jangan dibikin serius.huahuahahauhauhauha

No comments: